BAB 1
Arida bersahabat dengan Titut sejak
mereka kos dan kuliah di kampus yang sama di Solo. Dengan sifat yang bertolak
belakang, keduanya berteman akrab. Arida ceplas ceplos dan cenderung berani
mengambil resiko, sedangkan Titut selalu penuh pertimbangan. Bahkan, seringkali
Titut tidak jadi membuat satu pilihan karea sudah terlambat. Keduanya senang
jalan-jalan ke kota-kota kecil walaupun biaya untuk itu mengharuskan mereka
hidup super hemat dengan jatah uang bulanan.
BAB
2
Suatu kali Titut menemani Arida,
mengunjungi teman SMA akrab Arida yang kuliah di Jakarta. Titut mula-mula
antusias karena terakhir kali ke Jakarta sepuluh tahun lalu. Ternyata, Jakarta
kini membuatnya pusing dan ingin segera kembali ke Solo. Tetapi berkat bujukan Arida,
Titut mau bertahan hingga urusan Arida bertemu temannya selesai.
Arida berhasil bertemu temannya, Frits, di tempat yang telah djanjikan. Arida memperkenalkan Frits kepada Titut dan Titut bersikap seolah-olah belum tahu Frits. Padahal Titut tahu banyak tentang Frits. Menurut Titut, Frits-lah salah satu penyebab
keluarga Titut jadi berantakan, ibunya meninggalkan ia, adiknya dan bapak. Titut
tidak mau menceritakan kejadian itu pada Arida dan Frits. Titut berharap suatu kali keadaan menjadi imbang, tapi ia belum tahu caranya.
No comments:
Post a Comment