Wednesday, April 23, 2014

Twist, Bikin Cerita Makin Enggak Ketebak! - Tips Dari Nenek - Klinik Cerita - Bobo Online

stock-photo-portrait-of-a-surprised-child-on-a-white-background-68531200Pernah enggak, sih, kamu baca cerita yang akhirnya mengejutkan? Yang kamu pikir jahat, ternyata baik, yang kamu pikir baik, ternyata bleh… jahat! Atau kamu kira tokoh utamanya akan gagal ampun-ampunan, eh tiba-tiba berhasil dengan gemilang! Itulah twist!

Arti kata ‘twist’ adalah memuntir. Yap, gampangnya, twist  adalah suatu kejadian yang memuntir balik semua yang selama ini diyakini pembaca.Sebetulnya membuat twist cerita itu mudah sekali. Ini langkah-langkahnya.

1.  Tentukan akhir ceritamu.




stock-vector-illustration-of-a-little-boy-on-a-treasure-hunt-68005285



Misalnya, kamu membuat cerita tentang Harriet yang ingin menemukan harta karun keluarganya.
Kamu ingin di akhir cerita Harriet berhasil menemukan harta karun keluarganya. Nah, sebelum Harriet berhasil, buatlah adegan-adegan yang menunjukkan Harriet akan gagal. Harriet sudah putus asa, Harriet nyaris tertangkap, Harriet terguling ke lubang dalam. Wah, pokoknya nasib Harriet malaaang sekali. Di saat Harriet sedang bernasib amat buruk itulah, munculkan sesuatu yang mengubah keadaan.

2. Tanamkan kebenaran itu dalam ceritamu.
Twist yang berhasil akan membuat pembaca bertanya, “Ha? Kok bisa?!”
Lalu, saat pembaca itu memeriksa kembali ceritamu, mereka akan menemukan petunjuk-petunjuk yang mendukung kebenaranmu itu. Hanya saja mereka terlewat.
Misalnya, dalam kasus Harriet. Harriet tampak akan gagal, tetapi
tiba-tiba mendapat bantuan dari Pak Blot, orang yang selama ini Harriet
anggap musuh. Yap, ternyata Pak Blot yang dikira jahat itu, baik hati!
Saat dirunut-runut lagi, ternyata setiap kali ia melakukan sesuatu yang membuat Harriet kesal, ternyata dia sedang menolong Harriet.


3. Beri latar belakang yang logis untuk twist-mu.
Nah, ini super penting. Kalau pembaca merasa twist-mu mengada-ada, uuuh… pembaca malah akan merasa tertipu.
Lagi-lagi dalam kasus Harriet, kita perlu memberi penjelasan, kenapa Pak Blot mau menolong Harriet. Kita juga harus menjelaskan, kenapa ia menolong Harriet secara diam-diam. Kenapa tidak menolong secara terang-terangan.


4. Twist yang di-twist!


treasure-chest



Ini dia, dewanya twist! Sudah ada twist, eeeh… ternyata twist itu dipuntir lagi. Wuiih…. Misalnya, nih, Harriet akhirnya berhasil mendapatkan harta keluarga berkat bantuan Pak Blot. Aih, bukannya berterima kasih, Harriet malah mencelakakan Pak Blot! Harriet ingin menguasai harta itu sendirian. Wah… selama ini kita pikir Harriet baik hati, ternyata…


Huffhhh… tetapi membuat twist rangkap ini susah bukan main. Karena ceritanya harus tetap masuk akal! Kalau sampai mengada-ada, ah, lebih baik enggak usah pakai twist deh!


Bagaimana? Susah enggak, bikin twist? Buat Nenek, sih, susaaaah… Tetapi Nenek akan terus berusaha membuatnya, karena twist akan membuat cerita kita tambah seru. Semangaaat! ^_^


ilustrasi: istimewa
Sumber:
Twist, Bikin Cerita Makin Enggak Ketebak! - Tips Dari Nenek - Klinik Cerita - Bobo Online

Thursday, April 3, 2014

FESTIVAL MUSIM BUNGA DI BAGUIO

Pernah lihat Panagbenga Festival? Itu festival musim bunga di Baguio, Filipina. Suatu kali Giana berkunjung kesana untuk melihat segala macam rangkaian bunga. Tetapi sebelum menyaksikan festival bunga itu, Giana malah disibukkan dengan kejadian lain yang menegangkan. Ia bahkan harus melapor ke polisi. Ada apa?





Festival Musim Bunga di Baguio
Erna Fitrini




            “Luz! Sudah selesai?” Giana berdiri di depan pintu kamar Luz yang berada di lantai dua. Mereka berdua akan pergi ke pusat kota Baguio.

Setiap hari Minggu terakhir di bulan Februari, di Baguio, Filipina diselenggarakan Panagbenga Festival, festival musim bunga. Festival ini menjadi daya tarik bagi turis dan penduduk setempat. Penduduk Baguio sibuk membuat kostum bunga dan merangkai aneka bunga. 

“Sebentar lagi.” Dari kamar Luz terdengar bunyi lemari dibuka dan ditutup.
“Huh, Luz selalu lama berpakaian,” gumam Giana kesal. Ia sengaja berkunjung dan menginap di rumah Luz untuk menyaksikan festival ini. Itu sebabnya ia tidak mau terlambat.
Giana berjalan menuju jendela yang terbuka lebar. Separuh badannya ia julurkan ke luar untuk melihat kegiatan orang-orang yang lalu lalang di jalan. Tiba-tiba Giana melihat anak perempuan berbaju jingga, dikelilingi dua laki-laki yang lebih besar. Tangan perempuan itu dipegangi oleh laki-laki itu. Kemudian perempuan itu dibawa pergi.
“Luz! Luz!” panggil Giana panik.
“Sebentar,” jawab Luz dari dalam kamar.
“Luzzz!” jerit Giana. Ia sungguh-sungguh bingung, tapi tidak mau meninggalkan jendela. Khawatir ada kejadian yang terlewatkan. Selengkapnya baca di ...

Majalah Bobo 3 April 2014