Saturday, March 8, 2014

BANTUAN BARCE

Barce senang hati karena seluruh pupuk dagangannya dibeli oleh Yance. Oleh karena itu, ia membantu Yance menebarkan pupuk dan mengisi kolam ikan Yance. Tapi, eh, kenapa Yance malah tepuk jidat melihat hasil bantuan Barce?






BANTUAN BARCE

Erna Fitrini

            Barce membuka penutup gerobak yang terbuat dari kain terpal. “Semua ada sepuluh karung,” kata Barce ketika mengantar pupuk kepada Mus. “Mau diambil semua?”
            Bukannya menjawab, Mus malah mendekati gerobak berisi karung pupuk. “Pupuk apa ini?” tanya Mus sambil mencongkel isi karung.
            “Kotoran sapi. Ini dikumpulkan khusus dari peternakan,” jawab Barce, menepuk-nepuk karung pupuk.
            Mus memperhatikan pupuk yang berhasil diambil dari dalam karung. Sebenarnya Mus memerlukan pupuk tetapi kualitas pupuk yang ditawarkan Barce tidak sesuai dengan harapannya.
            “Kalau tidak jadi, masih banyak petani yang mau beli pupuk ini.” Barce menutup
kembali gerobaknya dengan kain terpal. Barce pun berlalu. 
            Di tengah jalan, Barce bertemu Rudi yang sedang menuju gedung Kaleme. “Hai, Rud. Perlu pupuk?”
            Rudi yang sedang terburu-buru, langsung mengiyakan pertanyaan Barce. “Tolong antarkan ke rumahku. Semuanya saja.” Rudi menyerahkan uang seharga pupuk kepada Barce. “Aku ditunggu rapat di gedung Kaleme,” kata Rudi sebelum meninggalkan Barce. Selengkapnya baca di ...
           
           
Bobo 48 Tahun XLI 6 Maret 2014

No comments:

Post a Comment