Saturday, February 13, 2016

MARTABAK MANIS DI BANDUNG

Sudah lebih seminggu timeline penuh dengan ulasan mengenai martabak manis Tropica, plus foto-foto martabak itu yang sangat melumerkan hati dan perut. Sudahlah, kesempatan ke Bandung minggu ini disisipkan rencana ke Martabak Tropica. Eh, tapi yang namanya rencana tidak selalu kejadian, kan?

Belum lagi sampai rumah di Bandung, kami mampir di kios Martabak Jayaraga di Jalan Margacinta. Saat itu hujan turun rintik dan di depan kios lebih dari sepuluh orang mengantri pesanan untuk dibawa. Tampak lebih dari dua karyawan yang punya tugas masing-masing. Yang bagian mengoles dan memberi taburan terlihat paling sibuk. hampir setengah jam kemudian, martabak pesanan kami selesai.

Martabak Jayaraga ini empuk, dengan taburan cokelat, kacang yang memadai, tidak menimbulkan rasa 'eneg'. Rasa susu dari martabak ini sangat menonjol. Pengembang adonan yang digunakan tidak menimbulkan rasa 'metalik' di mulut. Cukuplah kriteria ini membuat martabak Jayaraga masuk ke daftar martabak favorit saya.

Esok harinya, saya bertekad mencari martabak Tropica, tapi terhalang urusan lain. Itu bukan berarti urusan martabak terhenti begitu saja. Sore hari Ari membawa pulang kotak merah berisi martabak manis.


ASIA, Martabak Jepang, begitu nama yang tertulis di kotak. Ada gambar koki di bagian atas kotak dan daftar lokasi di sisi kotak. Ternyata amat banyak tempat yang menjual martabak Asia ini. Ari membeli di kios yang dekat rumah, Jalan Merkuri no. 17, Margahayu. Martabak ini juga punya cabang hingga ke Jakarta. Setelah cek di situsnya, ada info martabak ini telah memiliki sertifikat halal dari MUI.



Uap panas masih mengepul ketika kotak merah dibuka. Daging martabak  berwarna kehijauan, namun tidak menyebarkan aroma pandan. Eh, atau hidung saya yang lagi mampet? Martabak lembut dengan taburan kacang dan cokelat dalam jumlah yang seimbang. Kacang yang digunakan menyebarkan aroma sedap. Tidak ada rasa pahit di taburan cokelat yang digunakan. Martabak ini menggunakan zat pengembang yang tidak menimbulkan rasa metalik. Jumlah susu yang digunakan juga tidak mendominasi rasa martabak secara keseluruhan. Ini jadi salah satu martabak favorit saya.

Selalu ada saja yang baru dari Bandung.
Kapan ke Bandung lagi, eh? :)

No comments:

Post a Comment