BANTUAN BARCE
Erna Fitrini
Barce membuka penutup gerobak yang
terbuat dari kain terpal. “Semua ada sepuluh karung,” kata Barce ketika
mengantar pupuk kepada Mus. “Mau diambil semua?”
Bukannya menjawab, Mus malah
mendekati gerobak berisi karung pupuk. “Pupuk apa ini?” tanya Mus sambil
mencongkel isi karung.
“Kotoran sapi. Ini dikumpulkan
khusus dari peternakan,” jawab Barce, menepuk-nepuk karung pupuk.
Mus memperhatikan pupuk yang
berhasil diambil dari dalam karung. Sebenarnya Mus memerlukan pupuk tetapi
kualitas pupuk yang ditawarkan Barce tidak sesuai dengan harapannya.
“Kalau tidak jadi, masih banyak
petani yang mau beli pupuk ini.” Barce menutup
kembali gerobaknya dengan kain
terpal. Barce pun berlalu.
Di tengah jalan, Barce bertemu Rudi
yang sedang menuju gedung Kaleme. “Hai, Rud. Perlu pupuk?”
Rudi yang sedang terburu-buru,
langsung mengiyakan pertanyaan Barce. “Tolong antarkan ke rumahku. Semuanya
saja.” Rudi menyerahkan uang seharga pupuk kepada Barce. “Aku ditunggu rapat di
gedung Kaleme,” kata Rudi sebelum meninggalkan Barce. Selengkapnya baca di ...