Sudah sebulan ini, Raja Zhorifiandi
tidak bisa buang air besar. Perut Raja
membuncit. Mukanya ditumbuhi banyak jerawat.
Mulutnya penuh sariawan.
Beberapa tabib istana menyarankan
raja supaya banyak berjalan kaki. Dengan
patuh, raja berjalan kaki keliling istana. Tetapi itu belum menyembuhkan
konstipasinya karena raja hanya berjalan kaki lima menit saja. Tabib lain membuat
ramuan obat. Tetapi raja menolak minum ramuan itu karena rasanya sangat pahit.
Paman
Patih membongkar koleksi buku di perpustakaan. Ia menemukan informasi mengenai
daun-daun yang bisa menyembuhkan penyakit raja.
Daun-daun itu tumbuh subur di pekarangan istana. Paman Patih memetik daun itu, lalu
menghidangkannya untuk raja.
“Enak
saja! Tidak. Aku tidak mau makan daun-daun
itu,” kata raja. “Aku bukan kambing.” Muka raja merah menahan geram.
Baca cerita lengkap di Majalah Bobo.
Judul: Obat yang Enak
Penulis: Erna Fitrini
Majalah: BOBO 15 XLI 18 Juli 2013
Majalah: BOBO 15 XLI 18 Juli 2013
No comments:
Post a Comment