Friday, August 23, 2013

Kembang Api Lempar



            Ari membereskan sarung yang baru dipakainya untuk sholat taraweh.
            “Ri… Ari!”
            Ari menoleh. “Apaan?”
            Fuad berlari dari pintu mushola.  “Ke lapangan, yuk?  Beli petasan,” kata Fuad sambil menyampirkan sarung ke pundak.
            Ari mengecek koin yang ada di saku celana.  Ia menghitung jumlah uang dengan cepat sebelum menjawab, “Ayo!” Ari dan Fuad berjalan penuh semangat menuju lapangan di dekat mushola. Dari mushola sudah terdengar berbagai bunyi letusan petasan. Langit malam pun penuh dengan aneka warna kembang api.
            Ari dan Fuad menghampiri penjual petasan yang duduk di dekat pohon nangka. Sebuah lilin pendek yang menyala terletak di atas keranjangnya.  “Mang, petasan putar.  Dua,” kata Fuad.
            Penjual itu mengangkat lilin, lalu menyibakkan lembaran kertas koran yang menutupi isi keranjang.  Ia mengambil dua kotak kembang api. “Petasan abis.  Sisa kembang api yang biasa.  Mau?”
            “Yah…  Cepet amat abisnya, Mang,” keluh Fuad.
            
Baca cerita lengkap di Majalah Bobo.


Judul: Kembang Api Lempar
Penulis: Erna Fitrini
Majalah: BOBO 18 XLI 8 Agustus 2013

No comments:

Post a Comment