oleh Benny Rhamdani
1. Mulai dengan menyusun daftar ide tulisan. Ingat, semakin banyak ide,
semakin membantu kita untuk memilih ide yang akan ditulis. Prioritaskan
ide yang original/asli, unik, dan belum banyak ditulis. Karenanya
penting sekali membaca banyak referensi sebelumnya agar tahu peta fiksi
horor yang akan kita terjuni. Jangan puas hanya dengan membaca 2-3 karya
fiksi horor. Pilih referensi yang benar-benar populer dan berkualitas
dari dedengkotnya.
Setelah
memilih ide, cobalah untuk mulai memikirkan hal-hal yang tidak ingin
terjadi dalam hidup kita juga orang lain. Semakin menakutkan, semakin
baik. Coba pula untuk membayangkannya di malam hari.
Contoh:
-. Ide yang kita pilih adalah 'Permainan Ciluk Ba!"
-. Lalu kita membayangkan menjadi anak kecil didatangi seorang baby
sitter. Dia melakukan permainan ciluk Ba. Ketika ciluk, babysitter itu
menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Saat bilang Ba, dia
membukanya lalu wajahnya berubah jadi badut (atau hal lain yang
menakutkan).
2. Perhatikan detail elemen di dalam tulisan. Seperti halnya menulis
genre lainnya, menulis fiksi horor harus memerhatikan detail elemen yang
dihadirkan. Mulai dari tokoh utama sampai minor.Alasan kita harus
mengambil setting di luar negeri (karena menghindari hantu-hantu pasaran
yang malah menggiring ke cerita mistik), bahkan plot yang kita pilih.
Apakah kita benar-benar perlu dengan sosok penjelmaan yang menyeramkan?
Kalau kita hadirkan urband legend lokal,
referensi yang kita miliki sebanyak apa. Jangan sampai ada celah
pembaca bertanya-tanya. Yakinkan bahwa setiap yang kita tulis, kita tahu
jawabannya.
contoh:
Kenapa memilih badut sebagai karakter untuk menakut-nakuti?
Sebuah sumber dari google (misalnya): survey menyebutkan bahwa 75% anak
(bahkan sampai dewasa) takut dengan badut, terutama dengan mata besar.
No comments:
Post a Comment