Wednesday, February 5, 2014

Siapa Pengganti Pak Jenggot?



            “Paman Patih,” sapa Raja Zhorifiandi.  “Kita harus mencari pengganti Pak Jenggot.  Dia sudah terlalu tua dan letih untuk mengamati gunung berapi.”  Gunung berapi di negeri Kalomolomo harus diamati terus-menerus.  Berdasarkan perhitungan para ahli, gunung itu akan meletus dalam waktu dekat.
            “Baik, Tuanku.   Tetapi, siapa yang pantas menggantikannya?”
            “Tentu orang yang teliti, seperti Pak Jenggot.  Dia harus bisa melihat semua perubahan kecil di sekitar gunung.”
            Paman Patih langsung membuat pengumuman dan menyiarkannya ke seluruh negeri Kalomolomo.  Pada waktu yang ditentukan, seratus orang datang melamar sebagai pengganti Pak Jenggot.  Wah, banyak sekali, padahal yang diperlukan hanya satu orang saja.
            Tanpa hilang akal, Paman Patih membuat ujian.  Paman menyiapkan delapan gambar gunung yang sekilas tampak sama.  Padahal, satu gambar memiliki perbedaan.    Pada gambar itu, Paman Patih menambahkan satu batu di sekitar gunung.
            Seluruh pesereta diberi waktu untuk mengamati delapan gambar dan memilih satu gambar yang berbeda.  Dari seleksi ini ada delapan peserta lulus ujian pertama. 
            “Hmm, masih terlalu banyak,” gumam Paman Patih.  Dengan cepat, Paman Patih menyiapkan ujian kedua.  Paman mengambil dua lembar kertas.  Satu kertas berwarna putih dan yang lain berwarna hitam.  Di atas kertas putih, Paman Patih menggambar garis hitam, sepanjang 20 sentimeter.  Sedangkan di atas kertas hitam, Paman membuat garis putih sepanjang 20 sentimeter.
            Setelah melihat kedua garis tersebut, peserta memilih satu garis yang paling panjang.  Peserta pertama maju dan menuliskan jawaban di secarik kertas, “Garis putih, pasti.” 

Baca kelanjutan ceritanya, ya.

Judul: Siapa Pengganti Pak Jenggot?
Penulis: Erna Fitrini
Majalah: SOCA 17 Januari Tahun II 2014

No comments:

Post a Comment