Pandemi ini membuat banyak perubahan, termasuk cara menerima barang. Kami musti hati-hati karena banyak alasan.
Ketika kurir datang, kami hanya menyapanya dari jendela dan berpesan agar barang dimasukkan lewat pagar. Ada saja kurir yang enggan melakukannya, sehingga kami pun berseru, "Lempar aja. Lempaaar!" Pokoknya, instruksi penuh semangat.
Siang itu ada kurir yang datang.
Naca berdiri depan jendela dan memberi instruksi seperti biasa. Dia mengulang instruksi, tetapi kurir itu enggan melemparkan barang. Setelah pakai peralatan lengkap, Naca menemui kurir itu di pagar.
Semenit kemudian, Naca sudah masuk rumah, tanpa membawa barang kiriman.
"Mana paketnya?"
Oalah, ternyata kurir itu membawa dua ekor ayam kampung yang masih hidup. Dan, salah alamat pula!
Apa jadinya kalau ayam itu beneran dilempar?
Sop ayam
Lemper ayam
Ayam woku
No comments:
Post a Comment