Tuesday, July 8, 2014

SEMPURNA




            “Aruuum. Tunggu!”
        Arum menoleh ke belakang dan melihat Dhani berlari. Tangan kanan Dhani memegang kacamatanya agar tidak jatuh. Rambut keritingnya yang panjang melompat-lompat di belakang kepala. “Apa?” tanya Arum setelah Dhani di dekatnya.
            Pipi Dhani yang bulat bersemu merah. “Ntar sore latihan di rumahmu lagi ya?”
            Hampir dua minggu, Dhani, Arum dan Mawar latihan menari untuk acara perpisahan kakak kelas di rumah Arum. Tarian modern yang mereka ciptakan sendiri. Bahkan musik dan kostum tari juga mereka buat sendiri.
            “Eh!” seru Arum kaget. “Enggak bisa. Pokoknya mulai hari ini enggak bisa.”
            “Kenapa? Kan enak di situ. Semua peralatan tari juga ada di situ.”
            “Enggak bisa,” jawab Arum cepat. “Udah ya, aku musti buru-buru pulang, nih.” Arum berlari meninggalkan Dhani.
            Mulut Dhani terbuka. Matanya membulat. Dhani bingung melihat Arum pergi. “Lho, terus latihan di mana?” tanya Dhani pelan. Pertanyaan yang ditujukan ke dirinya sendiri. Selanjutnya baca di ...
Judul: Sempurna
Penulis: Erna Fitrini
Majalah: BOBO 11 XLII 19 Juni 2014

No comments:

Post a Comment