“Aruuum. Tunggu!”
Arum menoleh ke belakang dan melihat
Dhani berlari. Tangan kanan Dhani memegang kacamatanya agar tidak jatuh. Rambut
keritingnya yang panjang melompat-lompat di belakang kepala. “Apa?” tanya Arum
setelah Dhani di dekatnya.
Pipi Dhani yang bulat bersemu merah.
“Ntar sore latihan di rumahmu lagi ya?”
Hampir dua minggu, Dhani, Arum dan
Mawar latihan menari untuk acara perpisahan kakak kelas di rumah Arum. Tarian
modern yang mereka ciptakan sendiri. Bahkan musik dan kostum tari juga mereka
buat sendiri.
“Eh!” seru Arum kaget. “Enggak bisa.
Pokoknya mulai hari ini enggak bisa.”
“Kenapa? Kan enak di situ. Semua
peralatan tari juga ada di situ.”
“Enggak bisa,” jawab Arum cepat.
“Udah ya, aku musti buru-buru pulang, nih.” Arum berlari meninggalkan Dhani.
Mulut Dhani terbuka. Matanya
membulat. Dhani bingung melihat Arum pergi. “Lho, terus latihan di mana?” tanya
Dhani pelan. Pertanyaan yang ditujukan ke dirinya sendiri. Selanjutnya baca di ...
Judul: Sempurna Penulis: Erna Fitrini Majalah: BOBO 11 XLII 19 Juni 2014 |
No comments:
Post a Comment