Saturday, July 27, 2013

Obat yang Enak



Sudah sebulan ini, Raja Zhorifiandi tidak bisa buang air besar.  Perut Raja membuncit. Mukanya ditumbuhi banyak jerawat.  Mulutnya penuh sariawan. 
Beberapa tabib istana menyarankan raja supaya banyak berjalan kaki.  Dengan patuh, raja berjalan kaki keliling istana. Tetapi itu belum menyembuhkan konstipasinya karena raja hanya berjalan kaki lima menit saja. Tabib lain membuat ramuan obat. Tetapi raja menolak minum ramuan itu karena rasanya sangat pahit. 
            Paman Patih membongkar koleksi buku di perpustakaan. Ia menemukan informasi mengenai daun-daun yang bisa menyembuhkan penyakit raja.  Daun-daun itu tumbuh subur di pekarangan istana.  Paman Patih memetik daun itu, lalu menghidangkannya untuk raja.
            “Enak saja! Tidak.  Aku tidak mau makan daun-daun itu,” kata raja.  “Aku bukan kambing.”  Muka raja merah menahan geram.      
Baca cerita lengkap di Majalah Bobo.

Judul: Obat yang Enak
Penulis: Erna Fitrini
Majalah: BOBO 15 XLI 18 Juli 2013


No comments:

Post a Comment