

Satu teman secara berapi-api menceritakan bisnis yang digeluti dan berupaya mengajak teman-teman lain masuk ke dalam lingkaran bisnisnya. Satu teman secara teliti mengomentari hal-hal yang perlu diperbaiki dari teman-teman lain dengan caranya yang sering membuat hati, mata dan telinga kecut. Satu teman dengan gayanya yang khas berbagi pengalaman hidupnya yang terbayangkan seperti maenan putaran untuk hamster-putar terus, enggak pakai jeda. Satu teman berbagi kisah sukses keluarganya. Satu teman secara aktif mendorong teman-teman lain bercerita tentang keberhasilan mereka. Multiragam.
Tidak sedikit pula teman yang mengusulkan pendirian usaha bersama, seperti koperasi, bahkan sudah mulai menentukan fungsi masing-masing. Tanggapan saya saat itu jelas, walau membuat beberapa teman mengerutkan jidat. Iya, saya katakan akan ambil bagian di fungsi/bidang rohani. Pertanyaan-pertanyaan gencar tersembur: "Apa tugasnya rohani itu?" "Sejak kapan ada fungsi seperti itu?" Tugasnya jelas. Mengaamiinkan dengan tulus segala rencana baik.


Selanjutnya ada pertemuan dengan teman-teman baru

Pertemanan yang akrab dengan satu kelompok bisa sedikit melonggarkan hubungan dengan teman lainnya. Maafkan. :( Ini terjadi semata-mata karena kurang pandai menjaga keseimbangan.
Teman yang datang dan menetap.
Teman yang datang dan pergi.
No comments:
Post a Comment